Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS menyelenggarakan Webinar Nasional bertajuk “Memori dalam Perspektif Sejarah” yang diselenggarakan di Ruang Seminar Gedung 3 (I. Suharno) FIB UNS pada hari Kamis, 18 September 2025. Kegiatan ini menghadirkan 2 narasumber yaitu Dr. Susanto, M.Hum. (Sejarawan) dan Dr. Widya Fitria Ningsih, M.A. (Departemen Sejarah FIB UGM) serta di moderatori oleh M. Ryan Iqbal, S.Hum. (Alumni Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS). Materi pertama membahas tentang Memori dalam Kajian Sejarah yang disampaikan oleh Dr. Susanto, M.Hum. Fenomena memori dalam Sejarah ini membahas tentang perjuangan Diponegoro sebagai inspirasi Nasionalisme Indonesia, Pembantaian etnis Cina di Batavia Tahun 1741, dan Ramalan Jayabaya. Dr. Susanto, M.Hum. menyampaikan bahwa memori tidak bisa dipisahkan dari sejarah, karena pada hakikatnya suatu kejadian lampau sifatnya tidak pernah terhenti saat kejadian itu berakhir. Pertemuan Sejarah dan Memori mengarahkan sebuah cara pandang baru sebagai sebuah rekonstruksi ke depan dengan melihat peristiwa yang terjadi di masa lampau. Memori merupakan ingatan yang mampu mengikatkan apa yang terjadi di masa lampau dengan masyarakat masa kini. Hubungan antara Memori dan Sejarah sangat kuat dalam kasus seperti kekejaman, bencana alam, konflik, politik dan krisis.
Materi kedua yang disampaikan oleh Dr. Widya Fitria Ningsih, M.A. mengenai Politik Memori dalam Sejarah Asia Tenggara. Narasumber menyampaikan terkait personal memori dan trauma pada seorang penyintas kamp interniran Jepang dalam memoarnya yang menjelaskan bagaimana orang-orang Belanda di Indo digiring ke kamp-kamp penahanan. Kemudian tentang seorang penyintas G30S yang mendapat perudungan karena dia adalah seorang Tionghoa. Selanjutnya, terkait kisah laporan khusus Komnas Perempuan tentang Kekerasan Seksual Mei 1998 dan dampaknya, Jakarta 15 Mei 2008 yang hanya sedikit korban kekerasan seksual yang terlacak. Memori kolektif dan Sejarah menjelaskan bahwa Sejarah menjadi bentuk narasi peristiwa yang terstrujtur, kronologis, dan terdokumentas-rekonstruksi kritis terhadap masa lalu yang berjarak dan objektif. Sedangkan, Memori merupakan ingatan hidup dalam kelompok, bersifat emosional, subjektif yang dibentuk oleh perspektif personal atau budaya.